Peringatan Hari Bumi ke-55, Bupati Inhil Hadiri Launching Penanaman 1 Juta Pohon Matoa

KILASRIAU.com – Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 yang jatuh pada tanggal 22 April 2025, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meluncurkan program Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.
Kegiatan ini dipusatkan di halaman Kantor Kemenag Inhil, dihadiri Bupati Haji Herman yang diwakili oleh Asisten III Setda Inhil, Haji Fajar Husen, secara langsung menghadiri acara launching tersebut.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Inhil, Kepala Kantor Kemenag Inhil, serta pejabat dan tokoh masyarakat lainnya, Selasa (22/4/2025).
- Tim Gabungan Polres Kampar dan Kodim 0313/KPR Gelar Patroli Galian C Ilegal
- Tim Raga Polres Inhil Gelar Patroli Skala Besar Antisipasi Premanisme dan Geng Motor
- Ciptakan Situasi Keamanan Tim Raga Polres Inhil Gelar Patroli Dialogis
- Aliansi BEM Se- Kabupaten Lingga Adakan Sosialisasi dan Gerakan Penanaman Mangrove
- Ruko Inti Ponsel di Tembilahan Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
Dalam sambutannya, Haji Fajar Husen menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kemenag Inhil dalam menggalakkan penghijauan melalui program penanaman pohon matoa.
“Kegiatan ini sangat selaras dengan semangat Hari Bumi. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga lingkungan hidup demi masa depan generasi yang akan datang,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Inhil H Harun dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari salah satu program prioritas Menteri Agama RI, yaitu ekoteologi.
“Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa ini bukan hanya simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga bagian dari upaya implementasi ekoteologi dalam kehidupan keagamaan dan sosial masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, matoa dipilih karena merupakan tanaman lokal yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis. Selain membantu menjaga keseimbangan ekosistem, matoa juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Program ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai dan menjaga bumi, serta menjadikan penanaman pohon sebagai gerakan kolektif lintas sektor.
“Melalui gerakan ini, mari kita wujudkan bumi yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang,” tutup Fajar Husen.
Tulis Komentar